Kamis, Oktober 30

kebakaran di pabrik minyak goreng

Rekan-rekan, terkait kebakaran di pabrik minyak goreng di daerah bekasi, sumber-sumber yang saya dapat selama ini dari :
1. Media online
2. Jejaring social & Komunitas HSE
3. Verbal dengan Damkar Jakut & KBN

Dimana info dari sumber-sumber tersebut menjelaskan :
1. Jenis Incident : Kebakaran Besar
2. Lokasi TKP : PT. pabrik minyak goring di kaliabang-Bekasi (5ha)
3. Hari. Tanggal kejadian : Jumat, 24 Oktober 2014; 10.30 am WIB – Sabtu, 25 Oktober 2014; 03.00 am WIB
4. Dampak langsung : 24 gedung-kantor terbakar, terdiri dari Gudang Finished Goods hingga ke area Gudang Batubara serta Tanki. Tidak ada korban Jiwa.
5. Dampak lebih lanjut: Penutupan Pabrik oleh Polresta Bekasi utk Investigasi s/d waktu yang tidak ditentukan.
6. Root cause : Percikan Api Las di area Gudang FG
7. Penanganan : Pemadaman sudah dilakukan menggunakan Foam dan air, pemadaman mengerahkan 30 mobil Damkar Jakarta, Damkar Bekasi selama 17 jam

8. Asumsi Kronologis : (digabung dari berbagai media online & info komunitas)
Laporan Kebakaran sekitar pukul 10.30 am, dimulai dari percikan api las di area gudang FG minyak goreng tropical, sabun Shinzui, kemudian merembet ke gudang dan kantor yang lain hingga ke tanki dan gudang batubara. Pukul 11. 45 dilaporkan hanya ada petugas kepolisian, namun belum adanya petugas Damkar yang dikirimkan ke lokasi , hingga akhirnya dikirimkan 4 mobil Damkar yang pertama, dilanjutkan hingga total sebanyak 30 mobil Damkar dikerahkan untuk pemadaman dan cooling, mencegah penyebaran api ke area lain. Pukul 12. 00, listrik di area sekitar pabrik dipadamkan. Pukul 13.00 di laporkan ada ledakan hingga terdengar dari jarak 1km dan bola api dari area TKP. Pada saat itu, Dilaporkan juga adanya truk –truk tronton yang ikut terbakar. Akibat terbakarnya tangki tersebut ratusan karyawan dari pabrik minyak goring tersebut tidak bisa keluar dari dalam pabrik. Mereka terjebak karena akses jalan keluar begitu dekat dengan kobaran api dan sangat panas. Untuk mengevakuasi karyawan, dengan cara membobol pagar besi dengan sebuah kendaraan alat berat, kemudian merombak tembok pagar yang mengelilingi pagar besi pabrik untuk digunakan karyawan sebagai pintu keluar dari dalam pabrik. Semua karyawan akhirnya dipulangkan. Pukul 18.00 api masih terlihat besar membakar area pabrik minyak groeng tersebut dan tim Damkar masih berusaha melakukan pemadaman dengan air. Api pun dilaporkan merambat ke perumahan penduduk sehingga masyarakat sekitar juga berusaha mengevakuasi barang-barang berharganya. Terjadi kemacetan di sekitar lokasi TKP dan asap kebakaran di laporkan terlihat hingga area BKT dan Tebet Jakarta Selatan (radius 10km). Dikarenakan air susah didapatkan di area sekitar TKP, Mobil Damkar bolak-balik masuk karena membutuhkan penambahan air dan akses jalan yang sempit untuk pemadaman. Pukul 03.00 waktu setempat keesokan harinya api dilaporkan sudah padam. Petugas keamanan pabrik dan manajemen dari pabrik minyak goring tersebut menolak memberikan keterangan. Petugas Polsek Medan Satria, Bekasi Utara, Aiptu "L" mengatakan total sebanyak 30 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi. Mobil-mobil damkar yang dikerahkan berasal dari Sudin Damkar Kabupaten Bekasi, Sudin Damkar Kota Bekasi, dan Dinas Damkar DKI Jakarta. Menurut Landu, saat ini petugas masih melakukan pendinginan di lokasi. Sejauh ini, lanjut dia, tidak ada korban jiwa akibat kebakaran dahsyat tersebut. "Pemadam juga sudah beberapa balik. Korban sementara ini nihil," ucapnya. Hari MInggu, 26 Oktober, Kasat Reskrim Polreseta Bekasi, Kompol "UR" di Bekasi menyatakan utk sementara pabrik ditutup agar memudahkan petugas melakukan penyelidikan di TKP. Menurut dia, pabrik minyak goreng tersebut tidak dapat beraktivitas terlebih dahulu selama proses penyelidikan berjalan. Penutupan pabrik untuk mempermudah Investigasi puslabfor s/d waktu yang tidak ditentukan. Hingga saat ini tim investivigasi masih mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksi sehingga belum bisa memberikan laporan resmi penyebab kebakaran. (note: ada beberapa media yang melaporkan 2 korban jiwa, namun tidak ada yang mengkonfirmasi kebenaran tersebut dari petugas terkait)

 

Nah, walaupun demikian, ada beberapa hal yang menurut saya mungkin jadi perdebatan:

1. FG jenis Minyak goreng dan sabun sudah dalam di kemasan dan di dalam karton di gudang, kemungkinan kebakaran kecil jika dimulai dari percikan api las hanya mengenai produk tersebut. Kenapa tetap api menjadi besar?

2. Umumnya, percikan api las bisa dikendalikan menggunakan Apar atau membasahkan area terkena percikan dengan air. kemungkinannya kebakaran kecil jika hal itu sudah dilakukan, lalu kenapa api tetap menjadi besar?

3. Apakah ada ledakan tabung las? Apakah ada Bahan bakar cair (solar, bensin, thinner, dsb) di dekat area pengelasan yang terkena percikan api? Apakah ada operator yang berusaha memadamkan menggunakan APAR dan Hydrant di gudang tersebut?

4. Apakah di dekat gudang FG ada tanki bahan bakar cair (solar, dsb)?


Sedangkan, rekan saya di area pulogadung menambahkan hal yang mungkin menjadi tambah panjang perdebatannya :

Ada beberapa keanehan dalam kejadian kebakaran ini
- Penyebabnya las, karena flash back atau percikan terkena bahan mudah terbakar? Material apa yg mudah terbakar? Krn beritanya awal kebakaran dari FG Minyak Goreng

-Jam 10-an adalah jam sibuk, banyak karyawan, kok sebegitu cepatnya api menjadi besar? Apakah tidak ada yg memadamkan dg APAR? Operator yg mengelas ngapain? Ga info ke teman/atasan?

-Apakah karyawan tidak terlatih? Atau cuek krn Cuma asap atau Cuma bara api? Shg api leluasa membesar krn merasa dicuekin?

Jadi sambil menunggu rasa penasaran berakhir, kita tunggu laporan resmi dari kepolisian

Kita mengharapkan bisa dapat data yang lebih akurat terkait kebakaran ini dan share ke yang lain terkait kebakaran pabrik minyak tersebut agar bias melakukan langkah pencegahan yang lebih konkrit!

sumber : www.detik.com; www.pasangmata.comwww.merdeka.com; www.antaranews.com; www.gobekasi.com; www.metrotvnews.com; www.okezone.com

nonton yang ini yug